![]() |
Kejaksaan Agung Kembali didemo oleh ratusan orang yang mengatasnamakan dari Komite Mahasiswa Indonesia (KMI). (Foto: Dok/Ist). |
Jogjapekan, JAKARTA – Kejaksaan Agung Kembali didemo oleh ratusan orang yang mengatasnamakan dari Komite Mahasiswa Indonesia (KMI), mereka membawa tuntutan agar Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi segera diperiksa.
“Assalamualaikum Pak Burhanuddin, kami datang Kembali menepati janji, jika tidak segera dipanggil Rahmad Pribadi kami akan terus aksi, usut tuntas dugaan korupsi di tubuh PT Pupuk Indonesia”, terang Kordinator aksi KMI, Safruddin.
Di tengah aksi mereka membakar ban bekas dan memblokade jalan, ini yang kemudian menyebabkan jalan di Bulungan macet, banyak pengemudi yang memilih putar arah. Tampak kepulan asap ban yang dibakar oleh massa aksi membuat jalan Bulungan macet.
Salah satu massa menyebut langkahnya sebagai bentuk kritik terhadap penegakan yang lamban “ini bukan sekadar aksi unjuk rasa biasa, ini adalah bentuk kekecewaan dan kemarahan yang meluap, negara merugi tapi tak kunjung ada solusi”. Terangnya.
"Orang di Jakarta mungkin hanya mengeluh soal macet hari ini," ujar Safruddin, sang koordinator lapangan, "Tapi macet ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan nasib petani yang hidupnya macet karena pupuk langka dan mahal. Asap ini adalah sinyal kami, agar pemerintah dan Kejaksaan Agung mencium bau busuknya ketidakadilan dalam penegakan hukum." Terang Safrudin di atas mobil sound.
Di balik aksi heroik ini, ada wajah-wajah lelah mahasiswa yang berteriak hingga suara mereka serak, menuntut satu hal yang sederhana: keadilan. Mereka menuntut agar Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmat Pribadi, diperiksa. Bagi mereka, Rahmat adalah simbol dari elite yang selama ini dianggap nyaman di menara gading, tak tersentuh hukum, sementara kebijakannya berdampak langsung pada rakyat kecil.
Aksi mulai mereda dan massa membubarkan diri setelah mendapat penjelasan dari pihak kejagung terkait tuntutan yang mereka sampaikan.
0 Komentar