TUW5BSClTpA5TSO9GSzpTpz9GA==
Breaking
News

Apa Itu Porter? Pengertian dan Fungsi Porter dalam Bisnis

Ukuran huruf
Print 0

porter membawa barang di bandara

Dalam dunia bisnis, istilah "porter" sering muncul sebagai bagian dari layanan jasa yang mendukung operasional perusahaan. Namun, banyak orang masih bingung dengan definisi sebenarnya dari porter dan peran mereka dalam berbagai industri. Porter bukan hanya sekadar pekerja yang membawa barang, tetapi juga memiliki fungsi strategis dalam memastikan efisiensi dan kenyamanan operasional.

Porter adalah istilah yang merujuk pada individu atau tenaga yang bertugas membantu mengangkut barang bawaan, baik dalam transportasi maupun lingkungan kerja. Mereka sering ditemukan di bandara, stasiun kereta, pelabuhan, hotel, dan bahkan rumah sakit. Meskipun tugasnya terlihat sederhana, peran porter sangat penting dalam memfasilitasi mobilitas dan kebutuhan pengguna jasa. Dalam konteks bisnis, pemahaman tentang porter tidak hanya terbatas pada layanan konvensional, tetapi juga mencakup aspek strategi kompetitif yang dipelajari oleh Michael E. Porter melalui model Five Forces-nya.

Model ini menjadi dasar untuk menganalisis tingkat persaingan dalam sebuah industri. Porter, dalam konteks bisnis, bisa menjadi salah satu elemen yang memengaruhi daya tawar pemasok, daya tawar pelanggan, ancaman pesaing baru, serta substitusi produk. Dengan memahami konsep porter, baik secara langsung maupun dalam kerangka analisis bisnis, kita dapat lebih memahami dinamika pasar dan strategi yang diperlukan untuk bertahan di tengah persaingan yang ketat.

Pengertian Porter dalam Berbagai Konteks

Secara umum, porter adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang bertugas membantu mengangkut barang bawaan. Di Indonesia, istilah ini sering digunakan dalam konteks pariwisata, transportasi, dan layanan umum. Misalnya, di bandara, stasiun kereta, atau pelabuhan, porter biasanya menawarkan jasa membawa koper atau barang bawaan para pengunjung.

Di sisi lain, dalam konteks bisnis, istilah "porter" juga bisa merujuk pada elemen-elemen yang memengaruhi struktur persaingan dalam suatu industri. Michael E. Porter, seorang ahli manajemen dari Harvard Business School, mengembangkan model lima kekuatan (Five Forces) yang digunakan untuk menganalisis tingkat persaingan dalam sebuah industri. Dalam model ini, daya tawar pemasok dan daya tawar pelanggan merupakan dua dari lima kekuatan utama yang memengaruhi profitabilitas perusahaan. Porter, dalam konteks ini, bisa menjadi bagian dari faktor-faktor yang memengaruhi daya tawar pemasok atau pelanggan.

Contohnya, dalam industri transportasi, porter bisa menjadi bagian dari layanan jasa yang memengaruhi biaya operasional perusahaan. Jika tarif jasa porter meningkat, maka biaya operasional perusahaan juga akan naik. Sebaliknya, jika porter bisa memberikan layanan yang efisien dan hemat biaya, maka perusahaan bisa mengurangi pengeluaran dan meningkatkan profitabilitas.

Jenis-Jenis Porter dan Perannya dalam Bisnis

Porter tidak hanya terbatas pada satu jenis, tetapi bisa dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan lokasi dan fungsi. Berikut adalah beberapa jenis porter yang umum ditemukan:

  1. Porter Bandara
    Porter bandara adalah orang yang membantu penumpang dalam mengangkut barang bawaan saat check-in atau setelah turun dari pesawat. Di masa lalu, porter bandara biasanya menerima upah berdasarkan jumlah barang yang dibawa. Namun, sejak tahun 2017, pihak bandara telah menghapus tarif jasa porter dan mengubahnya menjadi layanan gratis. Saat ini, porter bandara bekerja sebagai airport helper dengan jam kerja 8 jam dan gaji sesuai UMR.

  2. Porter Stasiun Kereta
    Di stasiun kereta api, porter biasanya bekerja secara mandiri dan menerima upah dari pengguna jasa. Tarifnya tidak tetap dan bisa bervariasi antara Rp20.000 hingga Rp30.000. Meskipun tidak diurus oleh PT KAI, ada lembaga atau perusahaan khusus yang mengatur keberadaan porter di stasiun.

  3. Porter Pelabuhan
    Di pelabuhan, porter juga menyediakan layanan angkut barang. Tarifnya bisa mencapai Rp35.000 hingga Rp90.000, tergantung jenis barang yang dibawa. Beberapa pelabuhan sudah membuat standar tarif untuk menjaga keadilan antara pengguna jasa dan porter.

  4. Porter Gunung
    Porter gunung adalah orang yang membantu pendaki dalam membawa barang selama perjalanan. Tugasnya tidak hanya mengangkut barang, tetapi juga memberikan panduan dan bantuan teknis seperti memasak atau menemani sampai ke puncak.

  5. Porter Hotel
    Di hotel, porter biasanya dikenal sebagai bellboy yang membantu tamu membawa barang dari lobby ke kamar. Bellboy biasanya sudah mendapatkan gaji tetap dari manajemen hotel, sehingga tidak perlu diberi tip tambahan.

  6. Porter Rumah Sakit
    Porter rumah sakit membantu dokter, perawat, dan staf lain dalam mengangkut pasien, alat medis, serta membersihkan area rumah sakit. Meskipun tidak memiliki gaji tetap, mereka menerima upah berdasarkan penggunaan jasa.

Fungsi Porter dalam Bisnis

Fungsi porter dalam bisnis tidak hanya terbatas pada layanan jasa, tetapi juga berkontribusi pada efisiensi operasional dan pengalaman pelanggan. Berikut adalah beberapa fungsi utama porter dalam bisnis:

  1. Meningkatkan Efisiensi Operasional
    Porter membantu mengangkut barang bawaan, sehingga mengurangi beban fisik bagi pengguna jasa. Dengan demikian, operasional perusahaan menjadi lebih efisien dan cepat.

  2. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
    Layanan porter dapat meningkatkan pengalaman pelanggan, terutama dalam industri pariwisata dan transportasi. Pelanggan merasa lebih nyaman dan aman karena barang bawaan mereka dijaga oleh orang yang profesional.

  3. Mengurangi Biaya Operasional
    Dalam beberapa kasus, penggunaan jasa porter bisa mengurangi biaya operasional perusahaan. Misalnya, jika perusahaan memilih menggunakan porter yang bekerja secara mandiri, maka biaya operasional bisa lebih rendah dibandingkan merekrut karyawan tetap.

  4. Meningkatkan Keamanan Barang Bawaan
    Porter biasanya menggunakan seragam resmi dan memiliki identitas yang jelas. Hal ini membantu mengurangi risiko kehilangan barang bawaan, karena pengguna jasa dapat mengenali dan mempercayai porter.

  5. Mendorong Peningkatan Profitabilitas
    Dalam konteks bisnis, penggunaan jasa porter yang efisien dan hemat biaya dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Jika biaya operasional dapat dikurangi, maka keuntungan perusahaan bisa meningkat.

Manfaat Menggunakan Porter dalam Bisnis

Menggunakan jasa porter dalam bisnis memiliki berbagai manfaat yang signifikan, terutama dalam hal efisiensi, kepuasan pelanggan, dan penghematan biaya. Berikut adalah beberapa manfaat utama:

  1. Menghemat Tenaga dan Waktu
    Porter membantu mengangkut barang bawaan, sehingga pengguna jasa tidak perlu repot-repot membawa sendiri. Ini sangat berguna dalam situasi yang padat atau ketika barang bawaan terlalu berat.

  2. Mendapat Panduan dari Ahlinya
    Porter, terutama di bidang pariwisata seperti porter gunung, memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas. Mereka bisa memberikan panduan yang bermanfaat, seperti rute terbaik atau tempat-tempat menarik di sekitar.

  3. Menjaga Keamanan Barang Bawaan
    Porter biasanya menggunakan seragam resmi dan memiliki identitas yang jelas. Hal ini membantu mengurangi risiko kehilangan barang bawaan, karena pengguna jasa dapat mengenali dan mempercayai porter.

  4. Meningkatkan Pengalaman Pelanggan
    Pengguna jasa merasa lebih nyaman dan aman saat menggunakan jasa porter. Hal ini bisa meningkatkan reputasi perusahaan dan memperkuat hubungan dengan pelanggan.

  5. Meningkatkan Profitabilitas
    Dengan penggunaan jasa porter yang efisien dan hemat biaya, perusahaan bisa mengurangi biaya operasional dan meningkatkan profitabilitas. Jika biaya operasional dapat dikurangi, maka keuntungan perusahaan bisa meningkat.

Porter dalam Analisis Bisnis: Model Five Forces Michael E. Porter

Selain dalam konteks layanan jasa, istilah "porter" juga relevan dalam analisis bisnis, khususnya dalam model lima kekuatan (Five Forces) yang dikembangkan oleh Michael E. Porter. Model ini digunakan untuk menganalisis tingkat persaingan dalam sebuah industri dan memprediksi profitabilitas perusahaan.

Berikut adalah lima kekuatan utama dalam model Five Forces:

  1. Ancaman Peserta Baru (Threat of New Entrants)
    Ancaman ini mengacu pada kemungkinan masuknya perusahaan baru ke dalam industri. Jika biaya masuk rendah dan akses ke pasar mudah, maka ancaman peserta baru akan tinggi.

  2. Daya Tawar Pemasok (Bargaining Power of Suppliers)
    Daya tawar pemasok mengacu pada kemampuan pemasok untuk memengaruhi harga, kualitas, dan ketersediaan bahan baku. Jika pemasok memiliki posisi kuat, maka mereka bisa memengaruhi profitabilitas perusahaan.

  3. Daya Tawar Pelanggan (Bargaining Power of Buyers)
    Daya tawar pelanggan mengacu pada kemampuan pelanggan untuk memengaruhi harga dan kualitas produk. Jika pelanggan memiliki banyak pilihan, maka daya tawar mereka akan tinggi.

  4. Ancaman Substitusi (Threat of Substitutes)
    Ancaman ini mengacu pada kemungkinan adanya produk atau layanan alternatif yang bisa menggantikan produk perusahaan. Jika substitusi mudah dilakukan, maka profitabilitas perusahaan bisa terganggu.

  5. Persaingan Antarpeserta (Competitive Rivalry)
    Persaingan antarpeserta mengacu pada intensitas persaingan antara perusahaan-perusahaan yang ada di dalam industri. Semakin tinggi persaingan, semakin rendah profitabilitas perusahaan.

Dalam konteks ini, porter bisa menjadi bagian dari faktor-faktor yang memengaruhi daya tawar pemasok atau pelanggan. Misalnya, jika porter bekerja secara mandiri dan menerima upah berdasarkan penggunaan jasa, maka biaya operasional perusahaan bisa meningkat. Sebaliknya, jika porter bisa memberikan layanan yang efisien dan hemat biaya, maka perusahaan bisa mengurangi pengeluaran dan meningkatkan profitabilitas.

Kesimpulan

Porter adalah istilah yang memiliki makna berbeda tergantung konteksnya. Dalam dunia pariwisata dan transportasi, porter adalah orang yang membantu mengangkut barang bawaan. Sedangkan dalam konteks bisnis, istilah "porter" bisa menjadi bagian dari analisis persaingan yang dikembangkan oleh Michael E. Porter melalui model Five Forces-nya.

Pemahaman tentang porter tidak hanya terbatas pada layanan jasa, tetapi juga mencakup aspek strategi kompetitif yang penting dalam memahami dinamika pasar. Dengan memahami fungsi dan peran porter, baik secara langsung maupun dalam kerangka analisis bisnis, kita bisa lebih siap menghadapi tantangan di tengah persaingan yang ketat.

Periksa Juga
Next Post

0Komentar

Jasa Penerbitan Buku dan ISBN
Tautan berhasil disalin