![]() |
Museum Wayang Kekayon. By:@bagaskurniawanjakesuma |
Di tengah hiruk-pikuk perkembangan kota modern, Yogyakarta tetap mempertahankan identitasnya sebagai kota budaya. Salah satu bukti nyata pelestarian budaya tersebut dapat kita temui di Museum Wayang Kekayon. Museum ini tidak hanya menjadi ruang pamer benda bersejarah, tetapi juga tempat yang menyimpan napas panjang peradaban Jawa melalui seni wayang.
Museum Wayang Kekayon berdiri sejak tahun 1990 di Jl. Jogja-Wonosari Km.7 No.277, Yogyakarta, sekitar 1 km dari Jl. Majapahit (Ring Road Timur). Tempat ini menjadi saksi betapa wayang bukan sekadar hiburan, melainkan media dakwah, pendidikan moral, hingga sarana politik sejak berabad-abad silam. Koleksi di dalamnya mengajak pengunjung menelusuri jejak panjang sejarah wayang dari abad ke-6 hingga abad ke-20.
Berbeda dengan museum lain, Museum Wayang Kekayon menghadirkan keragaman jenis wayang: dari wayang kulit, wayang golek, topeng, wayang beber, hingga wayang modern yang terbuat dari kertas maupun kain. Tak heran jika museum ini menjadi salah satu destinasi budaya yang direkomendasikan oleh berbagai situs wisata, termasuk jogjapekan.com, bagi siapa pun yang ingin mengenal lebih dekat dunia pewayangan.
Sejarah Berdirinya Museum Wayang Kekayon
Museum Wayang Kekayon resmi dibuka pada tahun 1990 atas gagasan Prof. Dr. Ki Hadjar Dewantara II (KRT. Dr. Soeharto). Gagasan pendirian museum ini berangkat dari kepedulian terhadap pelestarian seni wayang yang mulai terpinggirkan oleh hiburan modern.
Nama “Kekayon” sendiri merujuk pada pohon kehidupan (kayon atau gunungan) dalam pertunjukan wayang. Kayon menjadi simbol alam semesta, kehidupan, dan perubahan. Filosofi ini sejalan dengan visi museum: menjaga keberlanjutan budaya sekaligus menjadi ruang edukasi lintas generasi.
Hingga kini, Museum Wayang Kekayon tidak hanya berfungsi sebagai ruang pamer, tetapi juga menjadi pusat penelitian, pelatihan, dan kegiatan budaya yang melibatkan masyarakat serta generasi muda.
Lokasi dan Akses Menuju Museum
Museum Wayang Kekayon berlokasi strategis di Jl. Jogja-Wonosari Km.7 No.277, Yogyakarta. Dari pusat kota, perjalanan menuju museum dapat ditempuh sekitar 20 menit dengan kendaraan bermotor.
Bagi wisatawan, terdapat beberapa pilihan transportasi:
-
Kendaraan pribadi: Rute paling mudah adalah mengikuti jalan utama menuju Wonosari.
-
Trans Jogja: Pengunjung dapat naik Trans Jogja rute 1A atau 1B, kemudian melanjutkan perjalanan dengan ojek online.
-
Tur wisata: Banyak penyedia tur lokal yang memasukkan Museum Wayang Kekayon sebagai salah satu destinasi budaya.
Lokasi yang dekat dengan Ring Road Timur menjadikan museum ini mudah dijangkau dari berbagai arah, baik dari Bandara Adisutjipto maupun pusat kota Yogyakarta.
Ragam Koleksi Wayang di Museum Wayang Kekayon
Keunikan Museum Wayang Kekayon terletak pada kelengkapan koleksinya. Di dalamnya, pengunjung dapat menemukan berbagai jenis wayang yang menceritakan kisah dari beragam era dan budaya.
Beberapa koleksi menarik antara lain:
-
Wayang Purwa
Wayang klasik yang mengisahkan Mahabarata dan Ramayana. Museum ini bahkan menyimpan poster strategi perang Bharatayuddha, seperti Sapit Urang dan Gajah Mada, yang menjadi bagian penting dalam narasi pewayangan. -
Wayang Madya
Mengisahkan era pasca perang Bharatayuddha, memperlihatkan bagaimana kisah wayang berkembang melampaui cerita Pandawa-Kurawa. -
Wayang Thengul dan Wayang Klithik
Keduanya berasal dari kisah lokal, seperti Damar Wulan dan Minakjinggo, yang populer di Jawa Timur. -
Wayang Beber
Koleksi langka yang menyajikan kisah dalam bentuk gulungan gambar di atas kertas, yang dimainkan dengan cara digelar. -
Wayang Gedog
Bercerita tentang Dewi Candrakirana, dengan akar kisah dari kerajaan-kerajaan Jawa. -
Wayang Suluh
Jenis wayang modern yang menampilkan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Dengan keberagaman tersebut, museum ini menghadirkan perjalanan lengkap tentang bagaimana wayang berkembang sebagai media ekspresi budaya dari masa ke masa.
Koleksi Unggulan Museum Wayang Kekayon
Pada tahun 2014, Dinas Kebudayaan DIY menerbitkan buku yang mendokumentasikan koleksi unggulan dari museum-museum di Yogyakarta, termasuk Museum Wayang Kekayon. Beberapa koleksi unggulannya adalah:
-
Wayang Purwa Punakawan
Figur jenaka khas Jawa yang terdiri dari Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Mereka tidak hanya berfungsi sebagai penghibur, tetapi juga penyampai kritik sosial dan nasihat moral. -
Wayang Golek Menak Gaya Yogyakarta
Boneka kayu yang dimainkan seperti wayang kulit, namun dengan kisah yang berbeda: legenda bangsawan Arab dengan sentuhan budaya Jawa. -
Wayang Purwa Karna Tandhing
Koleksi epik yang menggambarkan duel antara Karna dan Arjuna. Kisah ini sarat makna tentang kesetiaan, keberanian, dan dilema moral.
Fasilitas dan Aktivitas Edukatif
Selain menyimpan koleksi, Museum Wayang Kekayon juga menyediakan berbagai fasilitas yang menunjang pengalaman wisata budaya, antara lain:
-
Ruang Pamer Tetap dengan tata pamer modern.
-
Perpustakaan Mini yang berisi buku-buku tentang wayang dan budaya Jawa.
-
Ruang Pertunjukan di mana pengunjung dapat menyaksikan pementasan wayang.
-
Workshop dan Pelatihan seperti membuat wayang kertas atau melukis tokoh pewayangan.
Bagi sekolah atau rombongan, museum juga menawarkan paket edukasi khusus yang dirancang agar anak-anak lebih dekat dengan budaya wayang.
Makna Filosofis Wayang dalam Kehidupan
Wayang tidak sekadar tontonan, melainkan “tuntunan”. Setiap lakon menyimpan filosofi kehidupan, seperti ajaran tentang dharma (kebenaran), karma (akibat perbuatan), dan ajaran moral lainnya.
Tokoh Punakawan misalnya, meski berpenampilan lucu dan jenaka, justru menjadi suara rakyat dan penyampai kebenaran. Sementara tokoh-tokoh besar seperti Arjuna atau Karna melambangkan dilema kehidupan manusia yang sering dihadapkan pada pilihan sulit.
Museum Wayang Kekayon menjadi jembatan bagi generasi muda untuk tetap memahami nilai-nilai luhur ini di tengah arus globalisasi.
Museum Wayang Kekayon Sebagai Destinasi Wisata Budaya
Yogyakarta sudah terkenal sebagai kota dengan segudang destinasi wisata budaya. Namun, Museum Wayang Kekayon menawarkan pengalaman berbeda. Di sini, pengunjung tidak hanya berfoto, tetapi juga belajar, merenung, dan berinteraksi langsung dengan sejarah.
Situs seperti jogjapekan.com sering merekomendasikan museum ini bagi wisatawan yang mencari pengalaman otentik. Museum Wayang Kekayon juga menjadi destinasi alternatif selain Malioboro atau Keraton Yogyakarta, khususnya bagi pecinta sejarah dan budaya.
Tips Berkunjung ke Museum Wayang Kekayon
Agar kunjungan lebih berkesan, berikut beberapa tips yang bisa diikuti:
-
Datang pada pagi atau siang hari agar bisa menikmati seluruh koleksi tanpa terburu-buru.
-
Ikuti tur edukasi jika datang bersama rombongan.
-
Jangan ragu bertanya kepada pemandu, karena mereka biasanya memiliki pengetahuan mendalam.
-
Gunakan pakaian nyaman dan sopan.
-
Bawa kamera untuk mengabadikan koleksi (dengan memperhatikan aturan museum).
Kesimpulan
Museum Wayang Kekayon Yogyakarta bukan hanya sekadar ruang pamer, melainkan sebuah pusat edukasi budaya yang menghadirkan kekayaan seni pewayangan dari masa ke masa. Koleksi unggulannya—mulai dari Punakawan, Wayang Golek Menak, hingga Karna Tandhing—menjadi saksi bisu perjalanan panjang peradaban Jawa.
Dengan lokasi strategis, fasilitas edukatif, serta nilai filosofis yang mendalam, museum ini patut menjadi salah satu destinasi utama saat berkunjung ke Yogyakarta. Jika Anda mencari wisata budaya yang sarat makna, maka Museum Wayang Kekayon adalah jawabannya.
Kunjungi situs jogjapekan.com untuk informasi lengkap tentang destinasi wisata budaya lainnya di Yogyakarta, dan jadikan perjalanan Anda lebih bermakna.
0 Komentar