![]() |
Pantai Samas. By@sumsel.24 |
Di antara deretan pantai selatan Yogyakarta, terdapat sebuah surga yang menyimpan cerita panjang, panorama indah, sekaligus kekayaan budaya: Pantai Samas. Pantai ini sering kali terlewatkan oleh wisatawan yang lebih mengenal Parangtritis atau Pantai Goa Cemara. Namun, bagi mereka yang mencari suasana tenang, penuh sejarah, dan keindahan alam yang autentik, Pantai Samas adalah pilihan tepat.
Pantai Samas terletak sekitar 14 km dari pusat Kabupaten Bantul atau 35 km dari Kota Yogyakarta. Lokasinya yang strategis membuat pantai ini mudah dijangkau, baik oleh wisatawan lokal maupun luar daerah. Meski sempat redup pamornya akibat munculnya pantai-pantai baru di sekitar Bantul, kini Pantai Samas kembali bersinar dengan berbagai daya tarik modern, seperti Pesona Pengklik Pantai Samas yang menghadirkan nuansa wisata air, kuliner terapung, dan wahana keluarga.
Namun, Pantai Samas bukan sekadar destinasi wisata. Pantai ini juga menjadi rumah bagi penyu-penyu langka yang setiap tahun datang untuk bertelur. Upaya konservasi yang dilakukan masyarakat dan lembaga lingkungan menjadikan Pantai Samas bukan hanya tempat rekreasi, tetapi juga pusat edukasi ekologi dan budaya. Artikel di jogjapekan.com ini akan mengulas tuntas tentang sejarah, lokasi, daya tarik, hingga konservasi penyu di Pantai Samas dengan detail yang informatif.
Sejarah Pantai Samas
Pantai Samas dikenal dalam sejarah masyarakat Bantul sebagai salah satu titik penting di sepanjang pesisir selatan. Dalam bahasa Jawa, pantai ini disebut Pasisir Samas (ꦥꦱꦶꦱꦶꦂꦱꦩꦱ꧀). Sejak dahulu, pantai ini menjadi tempat singgah para nelayan sekaligus lokasi ritual keagamaan dan budaya yang masih berlangsung hingga kini.
Beberapa ritual sakral yang masih sering dilakukan adalah Upacara Kirab Tumuruning Maheso Suro dan Labuhan Sedekah Laut. Kegiatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi bentuk penghormatan masyarakat setempat kepada laut sebagai sumber kehidupan. Tradisi tersebut memperlihatkan bagaimana budaya Jawa memandang alam bukan hanya sebagai tempat mencari nafkah, tetapi juga bagian dari harmoni kosmos yang perlu dijaga.
Selain itu, Pantai Samas juga menjadi saksi perjalanan perkembangan masyarakat pesisir di Bantul. Mulai dari nelayan tradisional hingga generasi muda yang kini mengembangkan kawasan wisata. Kehadiran Pesona Pengklik di sisi timur pantai merupakan bukti bagaimana sejarah dan modernitas berpadu, menghadirkan wajah baru Pantai Samas tanpa melupakan akar budaya yang telah lama ada.
Lokasi dan Akses Menuju Pantai Samas
Pantai Samas terletak di Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk menuju ke sana, wisatawan bisa mengambil jalur utama melalui Jalan Bantul yang lurus ke arah selatan. Dari Kota Yogyakarta, perjalanan memakan waktu sekitar 1–1,5 jam dengan kendaraan pribadi.
Setelah melewati gapura retribusi Pantai Samas, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan ke arah timur menggunakan Jalur Lintas Selatan (JJLS). Di sisi timur sungai, tersedia jalan kecil yang bisa dilalui sepeda motor atau mobil. Sedangkan bus besar hanya bisa diparkir di pinggir jalan utama. Jalur ini cukup mudah diikuti, sehingga pengunjung tidak perlu khawatir tersesat.
Akses yang mudah ini menjadi nilai tambah bagi wisatawan yang ingin mengeksplorasi pantai tanpa harus menempuh medan sulit. Tidak heran jika Pantai Samas sering dijadikan pilihan liburan keluarga, terutama bagi warga Yogyakarta dan sekitarnya.
Daya Tarik Pantai Samas
1. Ombak Besar dan Hamparan Pasir Luas
Pantai Samas terkenal dengan ombak besar khas pantai selatan. Deburan ombak yang menggulung berpadu dengan angin laut yang kencang memberikan suasana eksotis sekaligus menantang. Meski begitu, wisatawan disarankan untuk tidak berenang karena bibir pantainya cukup curam dan berbahaya.
Hamparan pasir luas menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi wisatawan yang ingin berjalan santai atau sekadar duduk menikmati angin laut. Panorama matahari terbenam di Pantai Samas juga dikenal memukau, menjadikannya spot favorit fotografer.
2. Ritual Budaya
Pantai ini kerap dijadikan lokasi Labuhan Sedekah Laut, sebuah ritual tahunan masyarakat pesisir yang bertujuan memohon keselamatan dan berkah dari laut. Bagi wisatawan, menyaksikan upacara ini menjadi pengalaman unik yang sulit ditemukan di tempat lain. Ritual budaya ini juga memperlihatkan kekayaan tradisi Jawa yang masih terjaga hingga kini.
3. Delta Sungai dan Telaga
Keunikan lain Pantai Samas adalah keberadaan delta sungai dan telaga air tawar. Kawasan ini tidak hanya indah secara visual, tetapi juga dimanfaatkan untuk pengembangan perikanan dan pemancingan. Telaga tersebut menambah variasi wisata, sehingga pengunjung tidak hanya menikmati laut, tetapi juga bisa bersantai di area perairan yang lebih tenang.
Pesona Pengklik Pantai Samas
Beberapa tahun terakhir, pesona Pantai Samas semakin hidup dengan hadirnya Pesona Pengklik. Lokasi ini berada di sebelah timur pantai utama dan memanfaatkan keindahan laguna, yaitu pertemuan dua sungai yang membentuk pemandangan unik.
Di kawasan ini, pengunjung bisa menikmati berbagai fasilitas wisata, seperti:
-
Perahu Wisata: Hanya dengan Rp10.000 per orang, wisatawan dapat berkeliling laguna menggunakan perahu.
-
Kuliner Terapung: Menyajikan aneka makanan khas pesisir yang bisa dinikmati sambil duduk di atas rakit terapung.
-
Tempat Memancing: Cocok bagi wisatawan yang ingin menghabiskan waktu dengan santai.
-
Gardu Pandang: Menjadi spot favorit untuk beristirahat sambil menikmati pemandangan laguna.
-
Wahana Bermain Anak: Membuat kawasan ini ramah bagi wisata keluarga.
Kehadiran Pesona Pengklik membuktikan bahwa Pantai Samas mampu beradaptasi dengan tren wisata modern tanpa kehilangan keaslian alamnya.
Konservasi Penyu di Pantai Samas
Pantai Samas dikenal sebagai tempat bertelur beberapa jenis penyu langka, di antaranya penyu hijau, penyu sisik, penyu belimbing, dan penyu lekang. Dahulu, aktivitas berburu telur penyu sering dilakukan nelayan setempat. Namun, dengan adanya kesadaran lingkungan, kebiasaan tersebut bertransformasi menjadi gerakan konservasi.
Kini, terdapat Forum Konservasi Penyu Bantul yang bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta. Forum ini menerapkan metode penetasan semi alami. Telur penyu dipindahkan ke sarang buatan untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Setelah menetas, tukik dipelihara dalam kolam pemeliharaan selama sekitar tiga bulan sebelum dilepas ke laut.
Proses pelepasan tukik sering melibatkan murid sekolah sebagai bagian dari edukasi lingkungan. Anak-anak belajar langsung tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem laut. Aktivitas ini juga menjadi daya tarik wisata edukatif, yang memperkuat identitas Pantai Samas sebagai destinasi ramah lingkungan.
Aktivitas Wisata di Pantai Samas
Selain menikmati panorama alam dan Pesona Pengklik, pengunjung bisa melakukan berbagai aktivitas menarik di Pantai Samas, antara lain:
-
Fotografi: Spot terbaik untuk mengabadikan sunrise dan sunset.
-
Wisata Edukasi: Mengikuti program konservasi penyu.
-
Kuliner Khas Pesisir: Menikmati olahan ikan segar, udang galah, hingga jajanan khas Bantul.
-
Camping dan Piknik: Area luas cocok untuk berkemah bersama komunitas atau keluarga.
-
Memancing di Telaga: Menjadi aktivitas favorit bagi pengunjung yang ingin bersantai.
Tips Berkunjung ke Pantai Samas
-
Datang di pagi atau sore hari untuk menikmati suasana yang lebih sejuk.
-
Hindari berenang karena ombak cukup besar dan berbahaya.
-
Bawa kamera untuk mengabadikan panorama laguna dan aktivitas lokal.
-
Ikuti aturan konservasi jika ingin melihat atau melepas tukik.
-
Siapkan uang tunai karena fasilitas pembayaran digital masih terbatas.
Kesimpulan
Pantai Samas bukan sekadar destinasi wisata alam, tetapi juga ruang budaya dan ekologi yang penuh makna. Dari sejarah panjang dan ritual budaya, pesona laguna Pesona Pengklik, hingga konservasi penyu langka, pantai ini menghadirkan pengalaman yang beragam bagi setiap pengunjung.
Melalui artikel di jogjapekan.com ini, kita belajar bahwa menjaga Pantai Samas berarti menjaga warisan alam dan budaya untuk generasi mendatang. Jadi, jika Anda berkunjung ke Yogyakarta, jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan keindahan dan kearifan lokal yang terpadu di Pantai Samas.
0 Komentar