Pemanfaatan Bonggol Jagung sebagai Briket Ramah Lingkungan

Pemanfaatan Bonggol Jagung sebagai Briket Ramah Lingkungan

Jogja Pekan, Yogyakarta
- Desa Tirisan B, yang terletak di kawasan pedesaan Gunungkidul, tengah menggali potensi lokal untuk menciptakan solusi inovatif dalam mengatasi masalah energi dan limbah pertanian. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pemanfaatan bonggol jagung sebagai bahan bakar briket, yang tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga memberikan alternatif energi ramah lingkungan bagi masyarakat setempat.

Program ini digagas oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit XI.D.3 yang berkolaborasi dengan kelompok tani dan masyarakat setempat. Bonggol jagung yang selama ini dianggap sebagai limbah sisa panen ternyata memiliki potensi besar sebagai bahan bakar terbarukan. Petani di Desa Tirisan B sering menghadapi kesulitan dalam mengelola bonggol jagung yang terbuang begitu saja setelah panen. Banyak yang memilih membakar bonggol tersebut, yang tidak hanya mencemari udara tetapi juga menyia-nyiakan sumber daya yang bisa dimanfaatkan.

Melalui program KKN ini, mahasiswa UAD berperan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang teknik pembuatan briket dari bonggol jagung. Proses pembuatan briket ini melibatkan beberapa tahapan, seperti pembakaran bonggol jagung, penggilingan bonggol jagung, pencampuran dengan bahan pengikat alami, pencetakan, dan pengeringan. Hasil akhirnya adalah briket yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif yang lebih bersih dibandingkan bahan bakar fosil.

Respon peserta pelatihan sangat positif. Salah satu peserta, Waridi, anggota kelompok tani Mulyo Dadi, mengungkapkan bahwa dirinya sangat antusias mengikuti pelatihan ini. "Saya belum pernah mendengar dan membuat briket dari bonggol jagung sebelumnya. Ini ilmu baru yang sangat bermanfaat, terutama bagi kami yang setiap hari bergelut dengan pertanian," ujarnya.

Kepala Dukuh Tirisan B, Sukino, juga menyampaikan apresiasi terhadap program ini. Sebagai bagian dari kelompok tani Mulyo Dadi, ia menilai program ini sangat bermanfaat dalam memberdayakan masyarakat, khususnya petani. "Proker ini sangat bagus karena bisa memberikan solusi bagi limbah pertanian sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat kami," katanya.

Dengan semakin berkembangnya pemanfaatan bonggol jagung sebagai bahan bakar briket, Desa Tirisan B berpotensi menciptakan peluang ekonomi baru bagi warganya serta turut mendukung program pengurangan emisi karbon dan penggunaan energi terbarukan yang lebih berkelanjutan. Inisiatif yang digagas oleh KKN UAD Unit XI.D.3 ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi berbasis sumber daya lokal dapat menciptakan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan, sekaligus mendorong kemandirian energi di pedesaan.

0 Komentar

Jasa Penerbitan Buku dan ISBN