![]() |
Candi Sambisari Dengan Keajaiban Tersembunyi di Yogyakarta. Sumber: @andrebelong |
Yogyakarta, kota yang merangkul sejarah dan budaya, menyimpan sebuah keajaiban yang tak banyak diketahui: Candi Sambisari. Berbeda dari megahnya Borobudur atau Prambanan, candi ini menawarkan pesona sederhana namun memikat, tersembunyi di bawah permukaan tanah selama berabad-abad. Dengan arsitektur Hindu yang anggun, relief yang kaya makna, dan suasana yang tenang, Candi Sambisari adalah destinasi sempurna untuk keluarga yang ingin menjelajahi sejarah, pasangan yang mencari momen istimewa, atau siapa saja yang ingin berbagi pengalaman bermakna dengan orang tersayang. Terletak di tengah sawah yang hijau, candi ini adalah undangan untuk menyelami masa lalu sambil menikmati keindahan masa kini.
Artikel ini, disusun oleh Jogjapekan.com, akan membawa Anda menelusuri sejarah Candi Sambisari, lokasi yang mudah dijangkau, sudut-sudut fotogenik, dan mengapa candi ini wajib masuk dalam rencana wisata Anda. Ikuti kami di Instagram (@Jogjapekan), TikTok (@Jogjapekan), dan Twitter (@Jogjapekan) untuk inspirasi wisata terbaru. Siap mengungkap rahasia Candi Sambisari? Ayo, kita mulai perjalanan ini!
Jejak Sejarah Candi Sambisari
Candi Sambisari, terletak di Desa Sambisari, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, adalah candi Hindu yang diperkirakan dibangun pada abad ke-9 selama era Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini didedikasikan untuk Dewa Siwa, sebagaimana terlihat dari lingga dan yoni di ruang utama. Arsitekturnya mencerminkan gaya Hindu Jawa, dengan relief yang menggambarkan dewa-dewa seperti Durga, Ganesha, dan Agastya.
Candi ini memiliki kisah penemuan yang unik. Pada tahun 1966, seorang petani menemukan batu candi saat menggarap sawah, yang kemudian memicu penggalian arkeologi. Ternyata, candi ini terkubur sekitar 6–7 meter di bawah tanah akibat erupsi Gunung Merapi pada abad ke-10 atau ke-11. Proses penggalian selesai pada 1987, mengungkap kompleks candi yang terdiri dari candi utama dan tiga candi perwara (pendamping). Keunikan candi ini terletak pada posisinya yang lebih rendah dari permukaan tanah, menciptakan kesan seperti mangkuk raksasa di tengah sawah.
Candi Sambisari kini dikelola sebagai situs warisan budaya, menawarkan wawasan tentang kejayaan Hindu di Jawa. Meski lebih kecil dibandingkan candi-candi besar lainnya, kesederhanaannya justru menjadi daya tarik, memungkinkan pengunjung untuk menikmati sejarah tanpa keramaian.
Lokasi dan Cara Menuju Candi Sambisari
Candi Sambisari terletak di Desa Sambisari, Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, sekitar 15 km dari pusat Kota Yogyakarta. Lokasinya yang dekat dengan Bandara Adisutjipto (sekitar 5 km) dan Candi Prambanan (sekitar 4 km) menjadikannya destinasi yang mudah dijangkau. Perjalanan dari Malioboro memakan waktu sekitar 30–40 menit dengan kendaraan pribadi, menawarkan pemandangan pedesaan yang asri.
Rute dari Malioboro:
- Ambil arah timur melalui Jalan Mataram, lalu lurus ke Jalan Solo.
- Ikuti Jalan Raya Yogya-Solo hingga mencapai perempatan Kalasan.
- Belok kiri ke Jalan Purwomartani, lalu ikuti papan petunjuk ke Candi Sambisari.
Alternatif transportasi:
- Kendaraan pribadi: Parkir tersedia di area candi (Rp2.000 motor, Rp5.000 mobil).
- Ojek/taksi online: Tarif Rp20.000–Rp40.000 dari pusat kota.
- Trans Jogja: Naik jalur 1A dari Malioboro, turun di Halte Prambanan, lalu lanjutkan dengan ojek (Rp10.000–Rp15.000).
Jalan menuju candi mulus, meskipun beberapa bagian di desa cukup sempit. Kunjungi pada pagi atau sore untuk udara sejuk dan pencahayaan yang ideal untuk fotografi.
Sudut Fotogenik untuk Kenangan Instagramable
Candi Sambisari menawarkan keindahan arsitektur Hindu dan lanskap pedesaan yang menciptakan komposisi visual yang menawan. Berikut adalah spot foto yang wajib diabadikan:
- Candi Utama: Struktur candi yang muncul dari bawah tanah, dikelilingi tembok batu, memberikan kesan dramatis untuk foto arsitektur.
- Relief Candi: Ukiran dewa-dewa seperti Durga dan Ganesha di dinding candi menawarkan detail untuk foto close-up.
- Sawah Sekitar: Hamparan sawah hijau dengan candi sebagai latar menciptakan panorama pedesaan yang asri.
- Tangga Masuk: Tangga menuju candi, dengan pemandangan sawah di belakang, adalah spot sempurna untuk foto candid.
- Pohon-Pohon Rindang: Pepohonan di sekitar candi memberikan kanopi alami untuk foto dengan suasana tenang.
Tips fotografi:
- Datang pagi (08:00–10:30 WIB) untuk cahaya lembut atau sore (15:30–17:00) untuk golden hour.
- Kenakan pakaian dengan warna kontras, seperti merah atau kuning, untuk menonjol di antara batu candi dan sawah.
- Gunakan lensa wide-angle untuk panorama candi-sawah atau portrait untuk detail relief.
- Bagikan foto Anda dengan tag @Jogjapekan di Instagram untuk masuk galeri wisata kami!
Cocok untuk Keluarga, Pasangan, dan Orang Terkasih
Candi Sambisari menawarkan suasana yang damai, sejarah yang kaya, dan aktivitas yang cocok untuk berbagai jenis wisatawan, dari keluarga hingga pasangan yang mencari pengalaman bermakna.
Wisata Keluarga
Candi Sambisari adalah destinasi edukasi yang ramah keluarga, dengan area terbuka yang aman untuk anak-anak. Pemandu lokal (opsional) dapat menjelaskan sejarah candi dengan cara yang menarik. Aktivitas keluarga meliputi:
- Eksplorasi candi: Jelajahi candi utama dan perwara sambil belajar tentang Hindu Jawa.
- Piknik ringan: Bawa tikar untuk bersantai di area taman dengan pemandangan sawah.
- Kuliner lokal: Warung di sekitar menyajikan bakso, soto, dan es dawet (Rp10.000–Rp25.000).
Momen Spesial untuk Pasangan
Bagi pasangan, Candi Sambisari menawarkan suasana romantis dengan arsitektur kuno dan ketenangan pedesaan. Anda bisa:
- Berjalan berdua di sekitar candi sambil menikmati relief dan cerita sejarah.
- Berfoto di tangga masuk atau sawah untuk kenangan estetik.
- Bersantai di taman dengan wedang uwuh atau kopi dari warung lokal.
Petualangan Bersama Orang Terkasih
Untuk teman atau orang terdekat, Candi Sambisari menawarkan aktivitas yang memperkaya:
- Eksplorasi sejarah: Pelajari cerita erupsi Merapi dan sejarah Hindu Jawa.
- Jalan-jalan pedesaan: Nikmati pemandangan sawah dan desa sekitar.
- Kuliner lokal: Coba makanan warung seperti pecel, sate, atau es kacang hijau.
Kombinasikan kunjungan dengan Candi Prambanan atau Kaliurang untuk petualangan sehari.
Fasilitas dan Aktivitas Menarik
Candi Sambisari dilengkapi fasilitas sederhana namun memadai:
- Parkir: Rp2.000 (motor), Rp5.000 (mobil), Rp15.000 (bus).
- Warung makan: Menyajikan bakso, soto, es dawet (Rp7.000–Rp25.000).
- Toilet dan musala: Bersih, tersedia di area situs.
- Papan informasi: Menjelaskan sejarah dan arsitektur candi.
- Toko suvenir: Menjual kartu pos, miniatur candi, dan kerajinan lokal.
Aktivitas utama:
- Eksplorasi candi: Telusuri candi utama dan relief dengan atau tanpa pemandu.
- Fotografi: Abadikan candi, relief, atau pemandangan sawah.
- Piknik sederhana: Bersantai di taman dengan pemandangan.
- Belajar sejarah: Pelajari Hindu Jawa melalui papan informasi atau pemandu.
- Jalan-jalan: Nikmati suasana pedesaan di sekitar candi.
Informasi Praktis
- Tiket masuk:
- Rp15.000 (dewasa), Rp10.000 (anak 3–7 tahun).
- Mancanegara: Rp25.000.
- Jam operasional: Setiap hari, 08:00–17:00 WIB.
- Tips berkunjung:
- Kenakan pakaian sopan dan sepatu nyaman untuk menjelajahi candi.
- Bawa topi dan air minum untuk perlindungan dari matahari.
- Jaga kebersihan dan hindari menyentuh relief candi.
- Datang pagi untuk suasana sepi dan udara segar.
Penutup
Candi Sambisari adalah destinasi yang menggabungkan sejarah, keindahan, dan ketenangan, menjadikan candi ini sebagai permata tersembunyi di Yogyakarta. Dengan arsitektur Hindu yang anggun, relief yang kaya, dan suasana pedesaan yang damai, candi ini menaworting susunan yang tak terlupakan untuk keluarga, pasangan, atau petualangan bersama orang terkasih. Dari menelusuri relief kuno hingga berfoto di tengah sawah, setiap momen di Candi Sambisari adalah perjalanan melintasi waktu.
Rencanakan kunjungan Anda ke Candi Sambisari dengan panduan dari Jogjapekan.com, yang menyediakan informasi tur, penginapan, dan tips wisata. Ikuti kami di Instagram (@Jogjapekan), TikTok (@Jogjapekan), dan Twitter (@Jogjapekan) untuk destinasi lain yang menginspirasi. Bagikan rencana atau cerita Anda tentang Candi Sambisari di kolom komentar atau media sosial kami. Apa yang paling membuat Anda penasaran tentang candi ini? Yuk, wujudkan petualangan sejarah di Yogyakarta!
0 Komentar