Sejarah, Lokasi, dan Pesona Abadi Candi Borobudur Warisan Dunia dari Jawa Tengah

Sejarah, Lokasi, dan Pesona Abadi Candi Borobudur Warisan Dunia dari Jawa Tengah. By: @gunarto_song

Di tengah hamparan sawah hijau dan dikelilingi barisan pegunungan indah, berdiri sebuah mahakarya yang telah bertahan lebih dari seribu tahun: Candi Borobudur. Keagungan candi Buddha terbesar di dunia ini tidak hanya menampilkan keindahan arsitektur, tetapi juga menyimpan filosofi spiritual yang mendalam. Tidak heran, Borobudur telah menjadi destinasi impian wisatawan dari seluruh penjuru dunia.

Keberadaan Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menjadikannya salah satu ikon budaya Indonesia yang mendunia. Dengan relief yang memuat kisah ajaran moral, stupa-stupa yang menjulang, dan panorama matahari terbit yang mempesona, Borobudur bukan hanya sekadar situs arkeologi. Ia adalah ruang pertemuan antara sejarah, budaya, dan spiritualitas.

Artikel ini dari jogjapekan.com akan membahas secara lengkap mengenai sejarah Candi Borobudur, lokasi strategisnya, detail arsitektur yang menakjubkan, hingga perannya dalam pariwisata dan spiritualitas. Mari kita menelusuri perjalanan Borobudur, dari masa kejayaannya hingga menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO.

Lokasi Candi Borobudur: Pusat Wisata di Jawa Tengah

Candi Borobudur terletak di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Lokasinya sangat strategis karena berada di antara tiga kota besar di Pulau Jawa:

  • ± 40 km dari Yogyakarta

  • ± 86 km dari Surakarta (Solo)

  • ± 100 km dari Semarang

Selain mudah dijangkau, candi ini juga berada di kawasan alam yang indah. Dari Borobudur, pengunjung bisa melihat Gunung Merapi, Merbabu, Sindoro, dan Sumbing yang mengelilinginya. Kombinasi warisan budaya dan keindahan alam inilah yang membuat Borobudur menjadi destinasi wisata utama di Jawa Tengah.

Sejarah Candi Borobudur: Jejak Peradaban Jawa Kuno

Pendirian di Masa Wangsa Syailendra

Borobudur dibangun sekitar abad ke-8 hingga ke-9 Masehi pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra, salah satu dinasti terbesar di Jawa. Menurut prasasti Karangtengah dan Tri Tepusan, pembangunan dimulai pada masa Rakai Panangkaran (770 M) dan diselesaikan sekitar tahun 824 M.

Nama asli Borobudur diduga adalah Bhūmi Sambhāra Bhudhāra, yang berarti “Bukit himpunan kebajikan sepuluh tingkatan bodhisattwa”. Candi ini difungsikan sebagai tempat pemujaan sekaligus pusat ziarah umat Buddha Mahayana.

Masa Kejayaan dan Penelantaran

Hingga abad ke-10, Borobudur menjadi pusat keagamaan penting. Namun, setelah pusat pemerintahan Mataram Kuno berpindah ke Jawa Timur pada masa Mpu Sindok, candi ini mulai ditinggalkan. Letusan Gunung Merapi serta perubahan budaya membuat Borobudur tertutup abu vulkanik dan vegetasi.

Penemuan Kembali

Pada 1814, Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Inggris di Jawa, mendengar kabar tentang keberadaan bangunan besar di Magelang. Ia menugaskan insinyur Belanda, H.C. Cornelius, untuk membersihkan dan mendokumentasikannya. Sejak saat itulah dunia kembali mengenal Borobudur.

Restorasi dan Status Warisan Dunia

Proyek restorasi besar-besaran dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dan UNESCO pada 1975–1982. Sejak itu, Borobudur ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO dan menjadi simbol penting peradaban Nusantara.

Arsitektur Candi Borobudur: Mandala Raksasa di Jawa Tengah

Tiga Tingkatan Kosmologi Buddha

Struktur Borobudur mencerminkan pandangan kosmologi Buddha yang terbagi menjadi tiga dunia:

  1. Kamadhatu (ranah nafsu duniawi) – bagian dasar dengan relief hukum karma.

  2. Rupadhatu (ranah bentuk) – empat teras bujur sangkar dengan relief kehidupan Buddha.

  3. Arupadhatu (ranah tanpa bentuk) – tiga pelataran melingkar dengan stupa berlubang.

Stupa dan Arca Buddha

Puncak Borobudur ditandai oleh stupa utama besar, dikelilingi oleh 72 stupa berlubang dengan arca Buddha di dalamnya. Total terdapat 504 arca Buddha di seluruh kompleks.

Relief Terlengkap di Dunia

Candi ini memiliki 2.672 panel relief yang menceritakan ajaran moral, hukum karma, hingga kisah kehidupan Siddharta Gautama. Relief Borobudur disebut sebagai koleksi relief Buddha terlengkap di dunia.

Asal Usul Nama Borobudur

Nama "Borobudur" memiliki banyak teori:

  • Dari kata Bore-Budur, catatan Raffles yang merujuk pada Desa Boro.

  • Dari bahasa Sanskerta bhudhara yang berarti gunung.

  • Dari gabungan kata bara (vihara atau biara) dan beduhur (tinggi).

Arkeolog J.G. de Casparis berpendapat bahwa nama asli Borobudur adalah Bhūmi Sambhāra Bhudhāra, yang bermakna bukit himpunan kebajikan.

Borobudur sebagai Pusat Ziarah dan Wisata

Perayaan Trisuci Waisak

Hingga kini, Borobudur tetap digunakan sebagai pusat keagamaan umat Buddha. Setiap tahun, ribuan umat Buddha dari berbagai negara berkumpul untuk merayakan Hari Raya Waisak, dengan puncak acara pelepasan lampion.

Objek Wisata Favorit

Borobudur menjadi destinasi wisata paling banyak dikunjungi di Indonesia. Aktivitas populer meliputi:

  • Menikmati sunrise dan sunset dari puncak candi.

  • Menyusuri relief dengan pemandu wisata.

  • Wisata desa di sekitar candi seperti Karangrejo dan Wanurejo.

Borobudur dalam Modernitas dan Budaya

Borobudur kini tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga ikon budaya dan diplomasi Indonesia. Pemerintah menetapkan kembali Borobudur sebagai tempat peribadatan umat Buddha pada 2022, memperkuat perannya dalam dunia spiritual.

Selain itu, Borobudur menjadi inspirasi berbagai karya seni, penelitian akademik, dan kampanye pelestarian budaya.

Tips Berkunjung ke Candi Borobudur

  1. Datang pagi atau sore untuk menghindari panas.

  2. Gunakan pemandu wisata agar lebih memahami filosofi candi.

  3. Kenakan pakaian sopan karena Borobudur adalah tempat suci.

  4. Jangan lupa membawa kamera, tapi tetap hormati aturan konservasi.

  5. Manfaatkan kesempatan menjelajahi desa wisata di sekitar candi.

Visual yang Sesuai

  • Foto udara Candi Borobudur dengan latar Gunung Merapi.

  • Detail relief dinding yang menceritakan kisah kehidupan Buddha.

  • Ritual perayaan Waisak dengan ribuan lampion.

  • Sunrise dari puncak stupa utama.

Visual ini akan memperkaya pengalaman pembaca sekaligus memperkuat daya tarik artikel.

Kesimpulan

Candi Borobudur adalah bukti keagungan peradaban Jawa Kuno sekaligus simbol spiritualitas Buddha yang abadi. Sebagai candi Buddha terbesar di dunia dan warisan dunia UNESCO, Borobudur menyatukan sejarah, seni, dan kebijaksanaan dalam satu mahakarya.

Bagi wisatawan, Borobudur menawarkan pengalaman luar biasa: menikmati panorama, menyelami sejarah, dan merasakan kedamaian spiritual. Bagi bangsa Indonesia, Borobudur adalah kebanggaan sekaligus tanggung jawab untuk menjaga warisan leluhur.

Untuk panduan wisata lain di Yogyakarta dan Jawa Tengah, kunjungi artikel-artikel menarik di jogjapekan.com. Mari terus lestarikan dan banggakan keajaiban dunia ini.

0 Komentar

Jasa Penerbitan Buku dan ISBN